Evaluasi Pembelajaran
EVALUASI PEMBELAJARAN MAHASISWA
Evaluasi pembelajaran mahasiswa PSSKPD dilaksanakan dalam beberapa metode evaluasi yang bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan mahasiswa secara komprehensif. Adapun bentuk evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Ujian Blok (Computer-Based Test)
Ujian blok dilaksanakan dengan metode CBT dimana mahasiswa dapat langsung membaca dan menjawab soal di personal-computer (PC) di Lab Computer setelah melakukan loggin dengan nomor induk mahasiswa masing-masing. Ujian blok diadakan di akhir setiap blok dan berlangsung selama 90-120 menit dan berbentuk pilihan berganda (multiple choice quaestion). Selama ujian, mahasiswa wajib membawa tanda pengenal mahasiswa yang diverivikasi oleh pengawas ujian. Mahaiswa berhak untuk mengikuti ujian utama blok bilamana kehadirannya dalam proses belajar mengajar minimal sebanyak 70%.
2. Student Project (SP)
Dalam setiap blok, mahasiswa akan ditugaskan untuk membuat suatu project yang umumnya berbentuk review dari kasus tertentu. Topik dari SP ditentukan oleh pengelola Blok atau oleh dosen fasilitator, Mahasiswa mengerjakan SP bersama dengan grup SGD dan menyusun laporan review sepanjang minimal 10 halaman. SP akan dipresentasikan di akhir blok sebelum ujian utama dilaksanakan.
3. Small Group Discussion (SGD)
Diskusi pada kelompok SGD juga dievaluasi oleh dosen fasilitator. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan rubrik evaluasi yang melingkupi kehadiran mahasiswa, keaktifan, pola berpikir kritis, kemampuan komunikasi, management waktu, dan tata krama. Nilai SGD akan digabungkan dengan nilai ujian utama dan SP serta berkontribusi terhadap 5-10% dari nilai akhir blok.
4. Objective Structured Clinical Examination (OSCE)
OSCE adalah ujian yang mengevaluasi keterampilan klinis dasar dari mahasiswa yang dilaksanakan 1 kali per semester, umumnya di penghujung semester setelah seluruh ujian blok dilaksanakan. Dalam OSCE mahasiswa diberikan waktu 5 menit untuk melakukan keterampilan klinis sesuai dengan soal kasus dan dinilai oleh satu evaluator dengan menggunakan rubrik evaluasi yang sesuai dengan keterampilan klinis yang dimaksud. Pasien standar atau manekin digunakan untuk mensimulasikan kasus pada ujian OSCE. OSCE umumnya terdiri dari 3-5 stasiun dengan soal yang berbeda per stasiun. Mahasiswa diwajibkan mendapatkan nilai >65 di seluruh stasiun untuk dapat dinyatakan lulus pada ujian OSCE
5. Studi Pilihan (Tesis/Skripsi)
Semua siswa diwajibkan untuk menyelesaikan studi elektif yang akan dibagi menjadi 3 tahap. Yang pertama diadakan pada semester kedua di mana mahasiswa harus memilih topik dan pembimbing sesuai dengan minat mereka. Satu pengawas dibatasi untuk mengawasi maksimal 5 siswa. Fase pertama biasanya difokuskan pada pembelajaran mendalam tentang subjek dan penugasan difokuskan pada penulisan tinjauan literatur. Tahap kedua adalah pada semester keempat di mana mahasiswa harus menulis proposal penelitian sesuai dengan topik yang diminati di bawah bimbingan dosen pembimbing. Tahap akhir diadakan pada semester enam, dimana mahasiswa harus mempresentasikan hasil penelitiannya. Area penelitian ditentukan melalui diskusi antara dosen pembimbing dan mahasiswa.
6. Ujian Komprehensif
Sebelum melanjutkan ke tahap klinis, semua siswa diwajibkan untuk lulus ujian komprehensif. Ujian ini akan mencakup semua materi yang telah dipelajari siswa dari semester 1 hingga 6 dan dibagi menjadi ujian teori dan OSCE. Semua pertanyaan diberi bobot dan kompetensi tingkat 3 dan 4 diprioritaskan. Nilai kelulusan untuk ujian ini mirip dengan ujian blok dan OSCE.
7 Ujian Kompetensi
Ketika mahasiswa telah lulus semua semester (praklinik dan klinis), mereka harus mengikuti ujian kompetensi tingkat nasional untuk dapat lulus. Ujian ini wajib untuk kelulusan tetapi tidak akan dimasukkan dalam perhitungan IPK (IPK hanya dihitung dari poin pra-klinis dan klinis). Ujian ini berisi teori dan OSCE dengan prioritas yang sama dengan ujian komprehensif. Nilai kelulusan ditentukan secara nasional.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA